Ilmu Kesehatan Kuno Masa Raja Nasyruan Adil (
Nursiwan/ Anushirawan the Just (انوشيروان دادگر, Anushiravān-e-dādgar)
(531–579 M) Empire Sasanid Persia ) dan sikit Penjelasannya Guna Sunnah
Nabi Muhammad saw tentang Makanan dan kesehatan.
Fasal ini
sekali peristiwa tatkala masa pemerintahan Raja Nasyruan Adil, maka
dihimpunkan empat orang tabib yang tahu; seorang dari benua Rom, seorang
dari benua Hindustan, seorang dari
benua Habsyah, dan seorang dari benua Iraq. Maka titah Raja Nasyruan
pada mereka itu, "Hei kamu keempat tabib, pilih oleh kamu akan daku,
suatu ubat yang tiada lagi akan datang penyakit padaku."
Maka sembah
tabib dari benua Iraq, "Tuanku, bahawa diminum air hangat pagi-pagi
tiga teguk tatkala belum makan, tiada lagi datang penyakit pada orang
itu."
Maka sembah tabib dari benua Rom pula, "Tuanku, akan ubat
segala penyakit, bahawa dibaham sehari sedikit pagi-pagi daripada jabar
risyadah.8
Kemudian berdatang sembah pula tabib Hindustan, "Di¬makan tiap-tiap hari tiga biji buah kedekai (kedekik) yang hitam, tuanku."
Maka tabib benua Habsyah berdiam juga. Kemudian Raja Nasyruan pun
bertitah, "Mengapa maka engkau diam?" Maka tabib benua Habsyah pun
berdatang sembah, "Tuanku, sebabnya maka hambamu berdiam, kerana
bersalahan sembah tabib yang tiga itu, tuanku."
Maka titah Raja
Nasyruan, "Hei tabib Habsyah, betapa salahnya kata tabib yang tiga itu?
Syahadan betapa benarnya; katakanlah kepada aku supaya kudengar."
Maka sembah tabib Habsyah, "Ya tuanku, air hangat itu jika diminum
pagi-pagi, akan menghancurkan hati dan melembutkan mi’dah;9 Kerana sebab
nan itu asalnya danpada darah, barangkali sampai kepadanya hangat,
nescaya hancur olehnya. Adapun akan jabar risyadah, jika dimakan
pagi-pagi menambah penyakit bernama safrawi, 10 ya tuanku. Adapun akan
kedekai itu, jika dimakan pagi-pagi akan menambah pe¬nyakit bemama
sadawi,11 ya tuanku."
Maka titah Raja Nasyruan, "Apa jua itu yang baik di makan?"
Maka sembah tabib Habsyah, "Ya Syah Alam, segala ubat yang terlebih
utama daripada sekalian ubat, tiada lagi ada penyakit sertanya, bahawa
jangan makan melainkan pada ketika lapar, barangkala makan jangan bahana
kenyang; dan jangan minum air melainkan pada ketika dahaga, dan jika
minum jangan bahana penuh. Dan jangan dihimpunkan makanan yang sama
perangainya, seperti daging dan telur; kerana keduanya itu hangat. Dan
jangan dihimpunkan me¬makan ikan dan susu; kerana keduanya itu sejuk.
Dan jangan dihimpunkan memakan seperti buah kayu dan susu yang baru
ditengger; kerana keduanya itu basah perangainya. Dan jangan makan
makanan yang berlendir kurang masaknya. Dan jangan makan makanan yang
sukar hancur atau liat, atau keras pada ketika memamah dia. Barangkala
sukar pada ketika memamah, maka terlebih sukar lagi mi'dah mencerna¬kan
dia. Dan jangan makan serta meminum air, biarkan dahulu supaya tetap
makanan itu atas mi'dah, Dan jangan watti pada ketika tiada ghalib
syahwat, dan jangan tidur barangkala tiada mengantuk. Inilah ya syah
alam, ubat yang tiada kepadanya penyakit."
Maka sembah tabib yang tiga, "Sesungguhnya, seperti kata tabib Habsyah itu benar, ya syah alam."
(Sumber A Samad Said (Penyelenggara), Kitab Warisan Perubatan
Melayu,2005, Pusat Dokumentasi Melayu, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala
Lumpur. Perpustakaan Universiti Malaya)
Faedah yang dapat didalam Hikayat diatas ialah :
1. Jangan Makan kecuali ketika lapar, dan jangan makan sampai lambung
Kekenyangan, begitu juga dengan minum ini juga sesuai dengan sunnah Nabi
Muhammad saw. Rosulullah memberikan contoh makan hanya jika lapar dan
berhenti sebelum kenyang.
2. Jangan menghimpunkan/ mengumpulkan
makanan yang sifatnya sama misal daging dan telur, karena makanan
tersebut bersifat panas,,, begitu juga jangan menghimpunkan makanan yang
bersifat dingin, misal susu dengan daging domba betina/ sapi . Karena
akan mengganggu keseimbangan enzim pencernaan,
Dalam Ilmu
kedokteran Islam, Sifat makanan dibedakan dua jenis yaitu bersifat Panas
dan bersifat Dingin... Bersifat panas artinya memanaskan dan bersifat
dingin artinya mendinginkan.... Contoh Makanan penghasil Panas adalah
daging kambing, daging domba, hati, daging ayam, dan semua jenis ikan ,
susu, keju , mentega dan samin, lobak, bawang, miju-miju, daun prei,
kacang merah, terung, kacang polong, cabai merah, cabai hijau, dan labu,
jeruk, sitrun, murbei, kismis merah, kismis hijau, zaitun, anggur, dan
buah labu; wijen badam , aprikot; kenari, minyak jagung, minyak wijen,
caster oil, minyak mostar dan minyak lain lagi, teh hitam, kopi, kayu
manis kapulaga , cengkih, jahe, adas, bumbu kari, madu, gula batu, semua
makanan manis, dan garam, semua obat kimia.
Sementara itu yang
termasuk kategori makanan dingin antara lain makanan mentah, tidak
berasa, atau hanya sedikit manis, berasa asam, mengAndung banyak air,
berwarna pucat, daN BErkontur lembut. Contohnya daging kelinci, daging
domba betina, susu sapi , ASI, dan Margarin; selada, seledri, kecambah,
bayam , kubis , brokoli, wortel, mentimun, tomat, buncis, dan lobak
cina, melon, pir, kelapa, delima, dan pisang, beras merah, minyak bunga
matahari, dan minyak kelapa, teh hijau, ketumbar, dan jintan putih, gula
halus, dan cuka, makanan pahit dan asam.
Rosulullah
SAW.menganjurkan Kombinasi makanan kurma (panas) dan Mentimun untuk
menjaga kesetimbangan antara unsur panas dan dingin.
3. Dalam
Makan Perhatikan Keseimbangan, misal jangan mengumpulkan makan-makanan
yang sama-sama basah, atau makanan yang sama-sama keringnya,,, namun
kombinasikan keduanya, basah dan kering,,, Misal kalau makan Biskut
(kering) makan campurkan/ atau makan juga makanan yang basah misal
Semangka,,,
Rosulullah SAW. selalu mencampurkan dua jenis makanan agar yang satu bisa menetralkan kekurangan yang lainnya.
4. Jangan makanan yang berlendir yang kurang masaknya,, contoh Ikan setengah matang , ikan dimasak yang matang....
5. Sehabis Makan jangan langsung minum,,, kebiasaan masyarkat kita
sehabis makan langsung minum... beri waktu untu lambung untuk mencerna
dulu,,, kalau langsung dimakan akan mengganggu kinerja enzim dan derajat
keasaaman lambung dalam mencerna makanan,, ubahlah kebiasaan ini
sedikit demi sedikit,,, minumlah setengah jam sebelum makan dan 1 jam
sampai 1 setengah jam setelah makan.
6. Tidurlah ketika mengantuk, jangan tidur kecuali kalau sudah ngantuk
(Penjelasan bersumber dari buku Buku pintar Sehat Islami, Karya dr. Mohammad Ali Toha Assegaf. 2011 , Jakarta, Mizania)
Sekian Terima kasih..... Wassalam.... Tamat kalimat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar