Minggu, 27 Januari 2013

Ilmu Kesehatan Kuno Masa Raja Nasyruan Adil

Ilmu Kesehatan Kuno Masa Raja Nasyruan Adil ( Nursiwan/ Anushirawan the Just (انوشيروان دادگر, Anushiravān-e-dādgar) (531–579 M) Empire Sasanid Persia ) dan sikit Penjelasannya Guna Sunnah Nabi Muhammad saw tentang Makanan dan kesehatan.

Fasal ini sekali peristiwa tatkala masa pemerintahan Raja Nasyruan Adil, maka dihimpunkan empat orang tabib yang tahu; seorang dari benua Rom, seorang dari benua Hindustan, seorang dari benua Habsyah, dan seorang dari benua Iraq. Maka titah Raja Nasyruan pada mereka itu, "Hei kamu keempat tabib, pilih oleh kamu akan daku, suatu ubat yang tiada lagi akan datang penyakit padaku."
Maka sembah tabib dari benua Iraq, "Tuanku, bahawa diminum air hangat pagi-pagi tiga teguk tatkala belum makan, tiada lagi datang penyakit pada orang itu."
Maka sembah tabib dari benua Rom pula, "Tuanku, akan ubat segala penyakit, bahawa dibaham sehari sedikit pagi-pagi daripada jabar risyadah.8
Kemudian berdatang sembah pula tabib Hindustan, "Di¬makan tiap-tiap hari tiga biji buah kedekai (kedekik) yang hitam, tuanku."

Maka tabib benua Habsyah berdiam juga. Kemudian Raja Nasyruan pun bertitah, "Mengapa maka engkau diam?" Maka tabib benua Habsyah pun berdatang sembah, "Tuanku, sebabnya maka hambamu berdiam, kerana bersalahan sembah tabib yang tiga itu, tuanku."
Maka titah Raja Nasyruan, "Hei tabib Habsyah, betapa salahnya kata tabib yang tiga itu? Syahadan betapa benarnya; katakanlah kepada aku supaya kudengar."
Maka sembah tabib Habsyah, "Ya tuanku, air hangat itu jika diminum pagi-pagi, akan menghancurkan hati dan melembutkan mi’dah;9 Kerana sebab nan itu asalnya danpada darah, barangkali sampai kepadanya hangat, nescaya hancur olehnya. Adapun akan jabar risyadah, jika dimakan pagi-pagi menambah penyakit bernama safrawi, 10 ya tuanku. Adapun akan kedekai itu, jika dimakan pagi-pagi akan menambah pe¬nyakit bemama sadawi,11 ya tuanku."
Maka titah Raja Nasyruan, "Apa jua itu yang baik di makan?"
Maka sembah tabib Habsyah, "Ya Syah Alam, segala ubat yang terlebih utama daripada sekalian ubat, tiada lagi ada penyakit sertanya, bahawa jangan makan melainkan pada ketika lapar, barangkala makan jangan bahana kenyang; dan jangan minum air melainkan pada ketika dahaga, dan jika minum jangan bahana penuh. Dan jangan dihimpunkan makanan yang sama perangainya, seperti daging dan telur; kerana keduanya itu hangat. Dan jangan dihimpunkan me¬makan ikan dan susu; kerana keduanya itu sejuk. Dan jangan dihimpunkan memakan seperti buah kayu dan susu yang baru ditengger; kerana keduanya itu basah perangainya. Dan jangan makan makanan yang berlendir kurang masaknya. Dan jangan makan makanan yang sukar hancur atau liat, atau keras pada ketika memamah dia. Barangkala sukar pada ketika memamah, maka terlebih sukar lagi mi'dah mencerna¬kan dia. Dan jangan makan serta meminum air, biarkan dahulu supaya tetap makanan itu atas mi'dah, Dan jangan watti pada ketika tiada ghalib syahwat, dan jangan tidur barangkala tiada mengantuk. Inilah ya syah alam, ubat yang tiada kepadanya penyakit."
Maka sembah tabib yang tiga, "Sesungguhnya, seperti kata tabib Habsyah itu benar, ya syah alam."

(Sumber A Samad Said (Penyelenggara), Kitab Warisan Perubatan Melayu,2005, Pusat Dokumentasi Melayu, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur. Perpustakaan Universiti Malaya)

Faedah yang dapat didalam Hikayat diatas ialah :

1. Jangan Makan kecuali ketika lapar, dan jangan makan sampai lambung Kekenyangan, begitu juga dengan minum ini juga sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad saw. Rosulullah memberikan contoh makan hanya jika lapar dan berhenti sebelum kenyang.

2. Jangan menghimpunkan/ mengumpulkan makanan yang sifatnya sama misal daging dan telur, karena makanan tersebut bersifat panas,,, begitu juga jangan menghimpunkan makanan yang bersifat dingin, misal susu dengan daging domba betina/ sapi . Karena akan mengganggu keseimbangan enzim pencernaan,

Dalam Ilmu kedokteran Islam, Sifat makanan dibedakan dua jenis yaitu bersifat Panas dan bersifat Dingin... Bersifat panas artinya memanaskan dan bersifat dingin artinya mendinginkan.... Contoh Makanan penghasil Panas adalah daging kambing, daging domba, hati, daging ayam, dan semua jenis ikan , susu, keju , mentega dan samin, lobak, bawang, miju-miju, daun prei, kacang merah, terung, kacang polong, cabai merah, cabai hijau, dan labu, jeruk, sitrun, murbei, kismis merah, kismis hijau, zaitun, anggur, dan buah labu; wijen badam , aprikot; kenari, minyak jagung, minyak wijen, caster oil, minyak mostar dan minyak lain lagi, teh hitam, kopi, kayu manis kapulaga , cengkih, jahe, adas, bumbu kari, madu, gula batu, semua makanan manis, dan garam, semua obat kimia.

Sementara itu yang termasuk kategori makanan dingin antara lain makanan mentah, tidak berasa, atau hanya sedikit manis, berasa asam, mengAndung banyak air, berwarna pucat, daN BErkontur lembut. Contohnya daging kelinci, daging domba betina, susu sapi , ASI, dan Margarin; selada, seledri, kecambah, bayam , kubis , brokoli, wortel, mentimun, tomat, buncis, dan lobak cina, melon, pir, kelapa, delima, dan pisang, beras merah, minyak bunga matahari, dan minyak kelapa, teh hijau, ketumbar, dan jintan putih, gula halus, dan cuka, makanan pahit dan asam.

Rosulullah SAW.menganjurkan Kombinasi makanan kurma (panas) dan Mentimun untuk menjaga kesetimbangan antara unsur panas dan dingin.

3. Dalam Makan Perhatikan Keseimbangan, misal jangan mengumpulkan makan-makanan yang sama-sama basah, atau makanan yang sama-sama keringnya,,, namun kombinasikan keduanya, basah dan kering,,, Misal kalau makan Biskut (kering) makan campurkan/ atau makan juga makanan yang basah misal Semangka,,,

Rosulullah SAW. selalu mencampurkan dua jenis makanan agar yang satu bisa menetralkan kekurangan yang lainnya.

4. Jangan makanan yang berlendir yang kurang masaknya,, contoh Ikan setengah matang , ikan dimasak yang matang....

5. Sehabis Makan jangan langsung minum,,, kebiasaan masyarkat kita sehabis makan langsung minum... beri waktu untu lambung untuk mencerna dulu,,, kalau langsung dimakan akan mengganggu kinerja enzim dan derajat keasaaman lambung dalam mencerna makanan,, ubahlah kebiasaan ini sedikit demi sedikit,,, minumlah setengah jam sebelum makan dan 1 jam sampai 1 setengah jam setelah makan.

6. Tidurlah ketika mengantuk, jangan tidur kecuali kalau sudah ngantuk

(Penjelasan bersumber dari buku Buku pintar Sehat Islami, Karya dr. Mohammad Ali Toha Assegaf. 2011 , Jakarta, Mizania)

Sekian Terima kasih..... Wassalam.... Tamat kalimat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar